Oktober 11, 2024

Pewarta : Ardison.

Editor : Khaiko.

Kuraitaji (Pelitasumbar.com) – lebih kurang satu tahun usaha  rumahan pembuatan kerupuk merah yang dijalani oleh putra nagari kuraitaji ini masih bisa beroperasi dan bertahan.

hal ini dibenarkan oleh Anasrul 47 tahun putra korong Muaro,nagari Kuraitaji,kecamatan nan sabaris,kabupaten padang pariaman Sumatera barat,ketika awak media pelitasumbar.com bertandang ke tempat pembuatan kerupuk merah,Jumad,04/08/2023.

Anas paparkan,”bermula dulunya saya bekerja di sebuah perusahaan kerupuk merah sebagai pengantar kerupuk kepada sipembeli, selama saya bekerja dan mengamati cara kerjanya,saya berinisiatif untuk membuka pula usaha kerupuk tersebut.

alhamdulillah dengan niat dan kegigihan dan seizin Allah saya bisa membeli peralatan dan bahan untuk mencoba membuka usaha kerupuk merah rumahan, sudah lebih satu tahun saya yang dibantu empat orang tenaga kerja,bisa memproduksi limaratus sampai tujuh ratus kilo gram kerupuk merah yang siap dijual di pasaran.

sebenarnya usaha kerupuk merah rumahan ini kalau dikerjakan dengan serius dan didukung dengan modal yang secukupnya,sangat menjanjikan keuntungannya,dan sangat bisa untuk memenuhi kebutuhan harian dalam keluarga, dengan cara pengerjaannya yang sederhana juga permodalan yang tidak terlalu besar, siapasaja bisa untuk buka usaha kerupuk merah rumahan ini.

dengan bermodalkan lima puluh juta saja kita sudah bisa buka usaha kerupuk merah rumahan, dengan perlengkapan mesin dan bahan bakunya:tepung Tapioka,Garam dan Pewarna makanan. sedangkan cara pengerjaannya dan memasaknya, kami masih memakai cara tradisonal dengan merebus di atas air (mengukus/penguapan)-red.

pembuatan kerupuk merah yang kami produksi ini, tidak memakai bahan pengawet atau kimia, bahkan kami bisa menyatakan ke halalannya sangat terjamin.

selama pembuatan kerupuk merah produksi rumahan ini, saya tidak banyak menemui kendala, hanya saja untuk memproduksi secara besar dan berkelanjutan dalam penyediaan bahan agar bisa memenuhi permintaan pembeli yang agak terbatas, dikarenakan kekurangan modal.jelas Anasrul.

walaupun hanya usaha rumahan, tapi saya sudah bisa membantu pemerintahan dalam menjalankan program mengurangi angka pengangguran dengan sudah memperkerjakan warga setempat dalam pembuatan kerupuk merah ini, kepada pemerintah yaitu dinas terkait,agar usaha rumahan yang saya jalani ini bisa lebih maju dan bertahan,saya sangat berharap bantuan,baik itu materi maupun pelatihan-pelatihan tentang ilmu usaha kerupuk merah rumahan ini. harapan Anasrul.

diposisi yang sama,seorang pemuka masyarakat korong Muaro Indra 50 tahun,” saya sangat mendukung dengan usaha rumahan kerupuk merah yang dirintis oleh putra setempat, seperti Anasrul ini,hanya sedikit warga yang memiliki pemikiran untuk menjadi mandiri dalam berusaha, yang kebanyakan itu hanyalah menjadi buruh atau kariawan di sebuah perusahaan orang.

usaha rumahan kerupuk merah Anasrul putra korong Muaro ini patut kita acungkan jempol, dengan berjalannya usaha ini, sudah bisa menampung warga yang menganggur dan kalau usaha ini bisa berjalan dan bertahan, maka banyak warga setempat yang terbantu,seperti petani ubi kayu,karena bahan utama pembuatan kerupuk merah itu adalah berasal dari tepung Tapioka,jelas Indra.(*)